Kamis, 13 September 2012

Cara Membuat Alat Peraga Sederhana Untuk Mendeteksi Zat Nikotin

Dewasa ini nikotin merupakan salah satu zat yang paling bahaya untuk tubuh jika di gunakan tidak pada semestinya, biasanya zat ini di tanamkan pada Rokok, dan Obat-obatan terlarang lainya seperti yang terdapat pada narkoba. Sadar akan bahanya, tak pelak membuat sebagian orang membuat Alat Peraga sederhana untuk mendeteksi kandungan Nikotin pada makanan dan minuman yang sering beredar luas di pasaran.
Brosis pun dapat membuat alat peraga pendeteksi nikotin ini sendiri dengan mudah dengan hanya memanfaatkan beberapa tools seperti berikut ini :
  1. Bahan yang dibutuhkan : Toples plasteik kecil, 2 buah selang plastik seukuran rokok, kapas, lem plastik dan paku besar untuk melubangi plastik serta alat lain yang relevan.
  2. Cara membuat : Tutup plastik dilubangi sebesar selang, lalu pasang lubang pada lobang tersebut, jangan lupa di-lem supaya rapat. Masukkan kapas pada plastik.
  3. Cara penggunaan : Pasang rokok pada salah satu ujung selang, kemudian gunakan ujung selang yang lain untuk menghisapnya. Amati kapas yang ada pada toples plastik dan catat apa yang terjadi. Tampak kapas berwarna kekuning-kuningan, warna kuning itulah yang merupakan Nikotin.

ALAT SEDERHANA PENGUKUR KESUBURAN TANAH

alat-pengukur-kesuburan-tanah Kesuburan tanah merupakan kunci utama keberhasilan suatu usaha tani. Bagaimanapun sempurnanya suatu proses usaha tani akan tetapi jika tidak didukung dengan kesuburan tanah yang  memadahi pasti tidak akan membawa hasil yang maksimal. Sebagai contoh kasus yang umum terjadi pada petani Indonesia, para petani sering memberikan pupuk kimia yang berlebihan pada lahannya akan tetapi produksinya belum seperti yang diharapkan. Permasalahan pada kasus diatas adalah karena tingkat kesuburan tanah yang rendah sehingga berapapun pupuk yang diberikan tidak akan bisa terserap oleh tanaman.
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah tidaklah mudah, tidak bisa hanya diraba dan ditrawang. Akan tetapi harus dilakukan uji kesuburan tanah di laboratorium dengan biaya yang tidak murah dan tidak semua petani punya akses untuk melakukan uji kesuburan tanah tersebut.
Oleh karena itu Gerbang Pertanian menyediakan alat sederhana pengukur kesuburan tanah agar para petani Indonesia dengan mudah bisa mendeteksi kesuburan tanah mereka masing-masing setiap saat. Alat tersebut sangat simple karena mudah digunakan dan mudah dibawa.
Cara menggunakan alat pengukur kesuburan tanah:
  1. Ambil segenggam tanah yang akan kita uji. Masukkan kedalam gelas dan tambahkan air murni/ air mineral sampai macak-macak. Aduk-aduk sampai merata (homogen)
  2. Ambil alat penguji kesuburan tanah pasang lampu bohlam 100 watt (bukan lampu TL), dan masukkan jack ke stop kontak. tempat-lampu-alat-pengukur-kesuburan-tanah jack-alat-pengukur-kesuburan-tanah
  3. Tancapkan ujung alat penguji kesuburan tanah ke dalam gelas yang berisi tanah yang akan kita uji tersebut. ujung-alat-pengukur-kesuburan-tanah
  4. Semakin terang nyala lampu tersebut berarti semakin subur tanah kita.
  5. Jika nyala lampu redup atau bahkan tidak menyala sama sekali kita harus menambahkan pupuk organik ke lahan kita agar kesuburannya bisa kembali.
Hati-hati ketika jack menancap pada stop kontak!! Jangan memegang besi ujung alat pengukur kesuburan tanah atau yang terhubung olehnya. Contoh: Jangan menyentuh tanah dan air beserta pengaduknya ketika sedang diukur kesuburannya (ketika ujung alat masih menancap di tanah tersebut).
Kesuburan tanah sangat erat kaitannya dengan kandungan bahan organik tanah. Semakin banyak bahan organik yang terkandung dalam tanah maka akan semakin subur tanah tersebut. Sehingga jika terjadi permasalahan kesuburan pada tanah kita sosusinya tentu pupuk organik. Untuk menjelaskannya coba lihat uji coba sederhana dari Maspary berikut ini:

Kami mengambil dua genggam tanah dari pekarangan, kemudian kami masukkan masing-masing dalam gelas yang berbeda. Yang satu tanpa organik (kiri) dan yang satunya lagi kami campur pupuk organik (kanan).
uji kesuburan tanah1

Lalu kami melakukan tes uji coba terhadap kedua tanah tersebut.
Tanah yang tanpa organik menyala sangat redup

uji kesuburan tanah2

Tanah yang kami campur dengan pupuk organik menyala dengan sangat terang.
uji kesuburan tanah3


Maspary telah mencoba merangkai alat sederhana pengukur kesuburan tanah tersebut dengan sangat praktis, rapih, aman karena rangkaian listrik tertutup oleh plastik paralon yang berkualitas semua (tidak ada rangkaian yang bocor), ringan dan simple (mudah dimasukkan dalam tas dan dibawa kemana-mana). Selain itu alat tersebut juga dirangkai dan di disign sangat kokoh sehingga akan tahan goncangan dan sangat awet digunakan bertahun-tahun. Spesifikasi alat tersebut : Panjang 30 cm, Lebar 18 cm dan berat 325 gr. Sehingga sangat pas digunakan para kelompok tani, penyuluh atau para praktisi pertanian yang lain.

Mari Membuat Teleskop Sederhana

Banyak orang berpikir untuk dapat menjadi seorang astronom haruslah memiliki “ilmunya”, bahkan harus memiliki sebuah teleskop sebagai “mata” kedua yang digunakan untuk “berpatroli” langit. Tetapi untuk bisa mendapatkan teleskop di Indonesia masih cukup sulit. Kalau pun ada, harganya yang melambung tinggi dapat membuat kita berpikir 100x untuk membelinya…..
Nah, alternatif lainnya, bagaimana jika kita mencoba MEMBUAT-nya?……..
Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang pembuatan teleskop refraktor. Untuk bisa membuat sebuah teleskop refraktor, bisa dikatakan gampang–gampang susah karena tidak mudah bagi kita untuk mendapatkan lensa dengan kualitas yang baik dan bagus, serta focus yang panjang. Tapi semua itu bukanlah masalah yang membuat kita mundur dan berhenti mencoba.
Untuk itu kita bisa menggunakan lensa LUP untuk membuat teleskop sederhana buatan sendiri. Tetapi alangkah baiknya lensa yang akan digunakan memiliki panjang focus maksimal 30cm. Karena di Indonesia lensa dengan panjang fokus > 30 cm masih sangat sulit untuk didapatkan.
Untuk lebih jelasnya berikut daftar nama bahan – bahan dan peralatan yang dibutuhkan :
  1. Lensa objektif LUP (kaca pembesar)/lensa cembung praktikum (biasa dijual di toko alat laboratorium)
  2. Pipa PVC dan perlup (sambungan pipa)
  3. Perkakas
  4. Lensa okuler (bisa menggunakan lensa binokuler atau lensa mikroskop) / bisa juga dengan membeli lensa di toko alat laboratorium dengan diameter 2,5 cm.
Sebelum kita mulai membuat, kita sediakan dahulu bahan bahan serta alat yang akan digunakan seperti yang ada diatas.
Langkah Pembuatan :
  1. Tentukan panjang badan teleskop dahulu. Dengan rumus fisika yang sudah kita ketahui yaitu : fob + fok = L
  2. Potong pipa PVC yang panjangnya sudah diketahui
  3. Letakkan lensa objektif kedalam sambungan pipa, lalu sambungkan sambungan pipa yang sudah berisi lensa tadi diujung paling depan pipa PVC yang udah diukur. Ingat lensa objektif selalu terletak didepan lensa okuler.
  4. Foto01
    Foto02
  5. Pasangkan perlup diujung paling belakang pipa
  6. Foto03
  7. Letakkan lensa okuler diperlupnya
  8. Foto04
Nah…..gampangkan membuatnya? Dari semua bahan diatas, yang lumayan sulit dicari adalah lensa okuler. Tetapi kita dapat mengambilnya dari lensa binocular, atau mikroskop (asal jangan “nyolong” punya sekolah ajah hehehehehe….). Tapi untuk lensa okuler bisa juga didapatkan di toko alat laboratorium dengan ukuran diameter 2,5 cm. Kisaran total untuk harga lensa objektif dan okuler jika dibeli di toko alat laboratorium bisa mencapai ± Rp. 75.000,-  s.d Rp. 100.00,-.
leadtele
Foto06
_____
Modul pembuatan teleskop ini dibuat oleh Iqbal Malik dan Haikal Hakim. Keduanya aktif terlibat dalam Pembuatan Teleskop Amatir (Amateur Telescope Making) dan pembuatan roket air.

Rabu, 12 September 2012

PELANGI

Percobaan Membuat Pelangi

Percobaan Membuat Pelangi

  •      Tujuan : Untuk melihat dan mengetahui bagaimana perbedaan massa jenis setiap zat akan   menghasilkan lapisan-lapisan (Struktur) berdasarkan perbedaan volume dan kerapatannya (massa jenisnya).

  •     Alat :
  1. Buah Tabung Reaks
  2. Gelas ukur
  3. 3 buah kaki tiga
  4. 3 buah pembakar spiritus
  5. 3 buah kasa
  6. Beberapa buah pipet tetes
  7. 3 Buah batang pengaduk
  •   Bahan :
  1. Pewarna kue ( Tiga warna berbeda )
  2. Gula pasir
  3. Air
  4. Korek api
  •     Langkah kerja :
1.)    Persiapkanlah semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan

2.)    Siapkan 3 buah pembakar spiritus, 3 buah kaki tiga, dan 3 buah kasa. Lalu atur posisi atau letak  masing-masing alat.

3.)    Nyalakan spiritus dengan korek api kemudian letakkan masing-masing spiritus dibawah kaki tiga yang sudah diletakkan kasa diatasnya.

4.)    Siapkan 3 buah gelas tabung reaksi dan isilah masing-masing tabung reaksi dengan 100 ml air.

5.)    Letakkan masing-masing gelas tabung reaksi diatas kasa ( Kaki Tiga ) kemudian panaskan dengan spiritus.

6.)    Biarkan sesaat sampai mendidih
Apabila muncul gelembung-gelembung kecil pada masing-masing gelas tabung reaksi, itu tandanya air sudah mendidih.

 7.)    Siapkan gula pasir dan gelas ukur.
8.)    Masukkan gula pasir kedalam gelas tabung reaksi saat air sudah mendidih dengan aturan :
a.       Gelas tabung reaksi pertama dimasukkan gula pasir sebanyak 50ml.
b.      Untuk gelas tabung reaksi kedua dimasukkan gula pasir sebanyak 20 ml.
c.       Sedangkan pada gelas tabung reaksi ketiga dimasukkan gula pasir sebanyak 5 ml.
9.)    Aduklah masing-masing gelas tabung reaksi dengan menggunakan batang pengaduk agar gula pasir larut dan bercampur rata dengan air.

10.) Apabila gula pasir sudah larut merata, masukkan pewarna kue ( dengan tiga warna berbeda ) kedalam setiap gelas tabung reaksi.
Dengan aturan :
a.       Larutan air gula 50 ml, diberi warna hijau.
b.      Larutan air gula 20 ml, diberi warna kuning.
c.       Larutan air gula 5 ml, diberi warna merah.
11.) Aduk kembali menggunakan batang pengaduk sampai warna pada masing-masing larutan bercampur rat, kemudian matikan spiritus dan biarkan sesaat agar larutan mendingin .

12.) Setelah larutan air gula cukup mendingin ( tidak lagi ber-uap ), siapkan 1 buah gelas ukur yang bening dan beberapa pipet tetes.

13.) Tuangkan larutan air gula berwarna hijau secara perlahan-lahan kedalam gelas ukur bening sapai setinggi 10 ml. Tuangkan dengan hati-hati menggunakan pipet tetes !

14.) Kemudian tuangkan larutan air gula berwarna kuning kedalam gelas ukur dengan perlahan-lahan menggunakan pipet tetes sampai sebanyak 10 ml. Tuangkan laruta secara hati-hati dengan cara menyentuhkan ujung pipet tetes kedinding bagian dalam gelas ukur.Hal ini bertujuan agar saat larutan kedua dimasukkan, warna tidak saling bercampur sama lain. lakukan sampai ketinggian larutan mencapai 20 ml. 

15.)  Lalu tuangkan larutan air gula berwarna merah denganpipet tetes kedalam gelas ukur dengan menggunakan teknik yang sama sebanyak 10 ml.

16.) Lakukan sampai ketinggin ketiga larutan ( hijau, kuning, dan merah ) mencapai 30 ml.

17.) Amatilah percobaan.

  •   Hasil pengamatan
Setelah percobaan selesai, terlihat bahwa antar larutan warna merah, kuning dan hijau dalam gelas ukur bening tidak saling bercampur satu sama lain dan membentuk lapisan berwarna pelangi stabil.



  • Kesimpulan hasil percobaan :
Kesimpulan yang dapat diambil dari percoban membuat pelangi adalah adanya tingkatan lapisan (Yang di tunjukan dengan warna pelangi) yang disebabkan oleh perbedaan massa yang meliputi volume dan kerapatan / tingkat kepekatan dari masing-masing larutan.

Larutan warna hijau adalah larutan yang massa jenisnya paling berat dibadingkan dengan kedua larutan diatasnya, sedangkan larutan yang berwarna merah merupakan larutan yang masssa jenisnya paling ringan dibandingkan larutan berwarna hijau dan kuning.

Larutan warna hijau yang dituangkan pertama kali kedalam gelas ukur bening, tidak bercampur dengan larutan kuning dan merah diatasnya karena densitasnya stabil. larutan warna hijau massa jenisnya lebih berat karena kandungan 100 ml artinya adalah 50 ml gula pasir. Larutan warna kuning yang berada dibagian tengahpun stabil karena massa jenisnya lebih ringan dari pada larutan warna hijau, yaitu 100 ml air mengandung 20 ml gula pasir, dan lebih berat dari pada larutan warna merah yang masssa jenisnya paling ringan, yaitu 100 ml air mengandung 5 ml gula pasir.


  • Perbandingan
a.       Larutan berwarna hijau
50ml/100ml = 0,5ml
b.      Larutan berwarna kuning   
20ml/100ml = 0,2ml
c.       Larutan berwarna merah
5ml/100ml = 0,05ml

UANG ANTI BAKAR

Percobaan Sederhana


  •    Nama percobaan                             : Uang magic
  •       Alat                                                 :
1)            Gelas ukur
2)            Pinset
3)            Korek api
  •    Bahan                                              :
1)            Air
2)            Methanol
3)            Uang kertas
  •      Langkah kerja                                   :
1.   Campurkan air dan methanol kedalam gelas ukur dengan          perbandingan 1:2
2.     Masukkan uang kedalam gelas ukur tersebut dan biarkan       larutan menyerap kedalam uang
3.   Ambilah uang tersebut dengan menggunakan pinset lalu bakar uang tersebut
4.     Amati yang terjadi

  •    Hasil pengamatan                            :       setelah uang dibakar , api menyala pada uang tersebut dan
kemudian api tersebut mati tanpa menghanguskan uang tersebut sedikitpun dan uang tersebut terasa basah

  •       Hipotesa                                            : Uang tersebut terbakar tetapi tidak hangus sedikitpun . hal ini
dikarenakan adanya cairan yang terdapat pada uang tersebut setelah perendaman , yaitu air dan methanol . air dan methanol sama-sama terbakar oleh api tetapi methanol lebih dahulu menguap sedangkan api tidak cukup panas untuk membuat air menguap sehingga api mati dan tidak sempat menghanguskan uang tersebut.

Kamis, 06 September 2012

Percobaan Osmosis dengan Telur


Ada kalanya kita mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep yang benar kepada siswa. Termasuk juga dalam pembelajaran biologi. Berikut ini saya akan mencoba memberikan salah satu cara membelajarkan siswa untuk memahami konsep osmosis,harapannya siswa tidak lagi mengalami miskonsepsi.
 Baiklah,sebelumnya osmosis sering disalahpahami oleh siswa kita. Contoh misalnya osmosis adalah peristiwa yang merupakan kebalikan dari peristiwa difusi. Kesalahan terjadi ketika memahami bahwa osmosis adalah pergerakan atau perpindahan molekul dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermiabel semata. Pada pemahaman seperti ini tidak memperhatikan molekul mana yang bergerak? Jika diperhatikan bahwa yang mengalami pergerakan adalah molekul pelarut (air) maka tidak akan terjadi kesalahan dalam memahami konsep sederhana ini. Dengan demikian baik difusi maupun osmosis sama-sama bergerak/berpindah untuk meniadakan gradien konsentrasi sehingga pada akhir proses akan didapatkan kondisi larutan yang seimbang (isotonis).
Praktikum sederhana ini akan memanfaatkan membran semipermiabel alami yang dimiliki oleh telor.
Alat dan bahan yang diperlukan:
1. Telur ayam
2. Sedotan
3. Lilin
4. spidol
5. Bekerglass 100 ml
6. Air
7. Penggaris
Berikut langkah-langkah pembuatan osmometer dari telur:
 1. Ambil sebutir telur,kemudian pukul-pukulah pelan-pelan padada bagian ujung telur yang tumpul sehingga cangkangnya retak-retak. Jangan sampai selaput di dalamnya pecah.
2. Bersihkan  bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah retak-retak dengan cara mengambil retakan-retakan cangkang dengan hati-hati sehingga didapatkan ujung telur yang tanpa cangkang kurang lebih 3 sentimeter persegi.
3. Pada ujung telur yang satunya (yang lebih lancip) dibuat lubang untuk memasukkan sedotan.
4. Masukkan sedotan ke dalam telur dengan hati-hati.
5. Nyalakan lilin dan arahkan tetesan lilin ke bagian telur tempat masukkan sedotan sehingga sedotan dan telur menjadi rapat (tidak bocor).
6. Isilah bekerglas 100 ml dengan air kurang lebih 90 ml.
7. Ambillah  potongan lidi (2-3 batang) dan diletakkan miring dari dasar bekerglas ke mulut bekerglass yang berguna untuk menyangga telur supaya tidak tenggelam ke dasar bekrglass.
8. Sebelum dimasukkan bubuhkan skala pada sedotan dengan menggunakan titik 0 dari pangkal sedotan yang berhimpit dengan ujung telur.
9. Masukkan telur pada bekerglas yang sudah diisi air dengan pelan-pelan dan mulailah mencatat waktunya.
10. Amati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu 5 menit kurang lebih 30 menit atau secukupnjya hingga Anda mendapatkan data yang representatif.
Selamat mencoba!!!

Awan Sederhana

Pendahuluan
Awan terbentuk dari udara hangat atau butiran-butiran air/es yang menguap menjadi uap air. Kumpulan uap air ini ada yang terlihat, tetapi ada juga yang tidak terlihat. Uap air yang sering kita lihat inilah yang dinamakan awan. Akan tetapi, meski langit tak berawan, bukan berarti tidak ada air di udara. Hanya saja, uap air itu tidak tampak.

* Syairnya mengingatkan pada masa kecil dulu. Bareng teman-teman di TK nyanyiin lagu ini sambil memandang dan menunjuk ke awan :-) *
Bahan :
Botol plastik 1,5 liter
Korek api
Air hangat
Cara membuat :
Isilah botol plastik 1,5 liter dengan 1/4 air hangat dan pasang tutupnya. Air hangat yang berevavorasi menambah uap air di dalam botol. Inilah bahan pertama yang kamu butuhkan untuk membentuk awan.
Remas botol kemudian lepaskan dan amati apa yang terjadi. Kamu akan melihat bahwa tidak ada perubahan yang terjadi di dalam botol. Mengapa ? Remasan tadi mewakili pemanasan yang terjadi di atmosfer. Kemudian tadi kamu melepaskan botol setelah meremasnya. Hal itu mewakili pendinginan yang terjadi di atmosfer. Jika di dalam botol tertutup oleh kondensasi atau embun, kocoklah botol untuk menghilangkannya.
Lepaskan tutup botol. Dengan hati-hati, nyalakan korek dan peganglah di dekat mulut botol.
Kemudian jatuhkan korek di dalm botol dan segeralah tutup kembali agar asap tidak keluar. Debu, asap dan partikel-pertikel lain di udara adalah bahan kedua untuk membentuk awan.
Sekali lagi, perlahan remas botol dan lepaskan. Apa yang terjadi ? Awan muncul pada saat kamu melepaskan remasan dan menghilang pada saat kamu meremas botol. Bahan ketiga untuk membentuk awan adalah tekanan udara.
Mengapa bisa begitu ?
Uap air dapat dipadatkan menjadi titik-titik awan. Penambahan partikel seperti asap meningkatkan proses kondensasi air. Botol yang diremas menyebabkan penurunan tekanan udara. Hal-hal inilah yang membentuk awan.
“Bersahabat dengan cuaca” (Buku pintar Sekolah Dasar)

Termometer Sederhana

Pendahuluan
Seorang teman jauh menceritakan kepada saya kalo putranya yang sedang duduk di kelas 5 SD lagi senang-senangnya ber-experimen tentang Sains. Menurutnya, si anak menjadi lebih paham dengan melakukan praktek langsung. Trus teman saya ini meminta saya untuk mencarikan artikel-artikel tentang praktek-praktek sains. Tapi jangan kirim via imel, tulis saja di blog, agar bisa saling share katanya.
Bagi saya saran tersebut sangat bagus, dan Alhamdulillah saya merasa mendapat ilmu baru tentang suatu pembelajaran. Kemudian saya mencoba mencari bahan-bahan berkaitan dengan praktek Sains di perpustakaan. Alhamdulillah saya menemukan beberapa dan salah satunya yang saya tulis ini. Praktek yang lainnya insya Allah menyusul. Saya belum tanya ke paman Google. Kalo ada yang tahu info tentang praktek Sains, mau dong dishare :-)
Buat si “calon proffesor” semoga praktek yang sangat sederhana ini bermanfaat :-)

Praktek
Bahan :
Botol plastik (aqua) bening 330 ml
Air
Alkohol
Sedotan
Plastisin/tanah liat
Pewarna makanan
Cara membuat :
Isi ¼ bagian botol dengan jumlah yang seimbang antara air dan alkohol. Tambahkan beberapa tetes pewarna makanan.
Masukan sedotan ke dalam botol, tetapi jangan sampai menyentuh dasar botol.
Gunakan plastisin atau tanah liat untuk menahan sedotan di leher botol sehingga sedotan tetap pada tempatnya. (pastikan sedotan tidak menyentuh dasar botol).
Letakkan tanganmu di dasar botol dan amati larutan bergerak naik melalui sedotan
Mengapa bisa begitu ?
Seperti termometer pada umumnya, larutan akan mengembang bila dipanaskan. Hal ini membuat larutan tidak lagi cukup ruang di dasar botol. Ketika alkohol mengembang, cairan berwarna bergerak naik melalui sedotan. Jika botol dalam keadaan sangat panas, kemungkinan cairan tersebut akan naik ke atas dan tumpah melalui ujung sedotan.
“Bersahabat dengan cuaca” (Buku pintar Sekolah Dasar)

Percobaan Biologi Membuat Yogurt

Yogurt adalah susu yang ditambah bakteri lactic dan difermentasikan sehingga rasanya agak asam. Minuman yang diciptakan dari fermantasi susu ini menurut penelitian lebih mudah dicerna oleh usus, terutama oleh orang-orang yang alergi terhadap laktosa (zat yang terkandung dalam susu biasa). Yogurt dikenal baik untuk kesehatan.

Di sekolah, guru biologi saya sempat membuat percobaan bagaimana membuat yoghurt yang sederhana dan mudah. Waktu mencari cara pembuatannya di internet, rata-rata cara pembuatannya sama dan ada bahan-bahan yang sulit didapat, tapi ternyata pada saat hari H, ternyata cara membuat yoghurt itu mudah. Nah, untuk teman-teman yang ingin tahu cara melakukan percobaan pembuatan yoghurt, bisa mencoba cara di bawah ini :
Alat dan Bahan :
1. Susu cair segar
2. Susu skim
3. Yogurt plain
4. Botol selai yang sudah disterilkan
5. Alumunium foil yang sudah disterilkan
6. Pembakar spirtus
7. Gelas ukur
8. Karet gelang
9. Alkohol
10. Sendok
11. Alat pensteril
12. Kawat kassa + kaki tiga
Cara kerja :
1. Sterilkan terlebih dahulu botol selai, aluminum foil, dan sendok yang akan digunakan untuk membuat yoghurt.
2. Sterilkan juga area tempat pembuatan yoghurt dengan alcohol
3. Cuci tangan dengan sabun dan pakaikan alcohol
4. Gunakan masker saat pembuatan berlangsung
5. Tuang susu cair ke dalam gelas ukur yang berukuran 100 ml
6. Pindahkan susu dari dari gelas ukur ke dalam stoples
7. Ulangi kegiatan no 4 dan 5 sebanyak 4 kali
8. Masukkan 2 sendok makan susu skim yang sudah dicairkan
9. Panaskan botol selai di atas pembakar spirtus dengan menggunakan kaki tiga dan kawat kassa sambil diaduk-aduk selama 2 menit
10. Setelah itu, tutup botol selai dengan aluminium foil yang sudah steril dan ikat dengan karet gelang
11. Biarkan selama 1-2 hari

Bagaimana? Mudah kan? Untuk teman-teman, silahkan mencoba ^^

Biology in every day life

Biology in every day life

biologi merupakan pelajaran yang sangat menyenangkan
Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Dahulu—sampai tahun 1970-an—digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").
Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang biologi yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani, zoologi, dan mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan dikaji. Ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi, sedang fungsinya dalam fisiologi; Perilaku dipelajari dalam etologi, baik pada masa sekarang dan masa lalu (dipelajari dalam biologi evolusioner dan paleobiologi); Bagaimana makhluk hidup tercipta dipelajari dalam evolusi; Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran.[1]

Asal mula biologi

Aristoteles dan biologi

Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi Aristoteles, "filosofi alam" adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi, dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah bagian dari grup yang ia sebut Selachē (selachians).[2]

Didirikannya biologi modern

Istilah biologi dalam pengertian modern kelihatannya diperkenalkan secara terpisah oleh Gottfried Reinhold Treviranus (Biologie oder Philosophie der lebenden Natur, 1802) dan Jean-Baptiste Lamarck (Hydrogéologie, 1802). Namun, istilah biologi sebenarnya telah dipakai pada 1800 oleh Karl Friedrich Burdach. Bahkan, sebelumnya, istilah itu juga telah muncul dalam judul buku Michael Christoph Hanov jilid ke-3 yang terbit pada 1766, yaitu Philosophiae Naturalis Sive Physicae Dogmaticae: Geologia, Biologia, Phytologia Generalis et Dendrologia.

Cakupan Biologi

Lihat artikel utama Daftar Cabang-cabang Biologi
Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan), dan interaksi (hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan lingkungannya).

Pembagian Berdasarkan Kelompok Organisme

Makhluk hidup atau organisme sangat beraneka ragam. Taksonomi mempelajari bagaimana organisme dapat dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan perbedaan yang dimiliki. Selanjutnya, berbagai kelompok itu dipelajari semua gatra kehidupannya, sehingga dikenallah ilmu biologi tumbuhan (botani), biologi hewan (zoologi), biologi serangga (entomologi), dan seterusnya.

Pembagian Berdasarkan Organisasi Kehidupan

Kehidupan berlangsung dalam hirarki yang terorganisasi. Hirarki organisme, dari yang terkecil hingga yang terbesar yang dipelajari dalam biologi, adalah sebagai berikut:
Kajian-kajian subindividu mencakup biologi sel, anatomi dan cabang-cabangnya (sitologi, histologi dan organologi), dan fisiologi. Pembagian lebih rinci juga mungkin terjadi. Misalnya, anatomi dapat dikhususkan pada setiap organ atau sistem (biasa terjadi dalam ilmu kedokteran): pulmonologi, kardiologi, neurologi, dan sebagainya).
Tingkat supraindividu dipelajari dalam ekologi, yang juga memiliki pengkhususan tersendiri, seperti ekofisiologi atau "fisiologi lingkungan", fenologi, serta ilmu perilaku.

Pembagian Berdasarkan Interaksi

Hubungan antarunit kehidupan maupun antara unit kehidupan dan lingkungannya terjadi pada semua tingkat organisasi.